Cara Mengendalikan Berak Putih Pada Udang
Penyakit kotoran putih atau berak putih (White Desease) pada udang vaname (udang vannamei, Litopenaeus Vannamei) adalah penyakit yang sering menyerang pada petambak udang vaname. Penyakit ini sangat di khawatirkan oleh petambak udang tradisional, insentif yang biasanya pakai terpal, maupun yang super insentif.
Penyebab Berak Putih
Karena pemilihara kolam tambak non tanah.
Dimana biasanya berak putih udang vaname ditambak banyak terjadi dikolam tambak semen dan plastik. Sementara ditambak tanah jarang ditemukan karena mungkin bahan-bahan organik tersebut terserap atau dinetralisir oleh tanah dinding dan lantai tambak.
Pemberian pakan yang berlebihan, pemberian pakan yang berlebihan saat memberi pakan guna mengejar pertumbuhan udang.
Sehingga udang malas makan dan pakan banyak yang tersisa.
Pembentukan plankton di awal proses salah sehingga kadang ditemukan plankton yang mati.
Sirkulasi air yang buruk dan tidak cepat tanggap saat pertama kali terserang penyakit berak putih.
Bisa juga karena kombinasi serangan parasit Gregarin (semacam cacing) dan bakteri Vibrio.
Air tambak kurang mengandung bakteri lactobaccillus sp yang sebenarnya berfungsi untuk membantu proses fermentasi bahan organik menjadi senyawa-senyawa asam lakat dan mikroba selulititik yang berfungsi sebagai pendegradasi bahan organik/pembusukan bahan organik.
Gejala Berak Putih
Pada awalnya dijumpai kotoran udang seperti benang berwarna keputihan. Penyakit yang berpengaruh terhadap penurunan SR (Survival Rate) atau daya tahan tubuh udang ini menyerang ditambak-tambak.
Pada umumnya diawali dengan menurunnya kualitas lingkung budidaya. Kualitas lingkungan yang dimaksud diantaranya meningkatnya konsentrasi Total Amonia Nitrogen (TAN) dan alkalinitas, tingkat kecerahan yang lebih rendah, serta adanya seksesi plankton.
Serangan WFD ditambak diketahui ketika banyak plankton mati pada saat udang memasuki usia tiga minggu. Kemudian disusul oleh mulai mengambangnya berak putih ditambak udang.
Terlihat berak putih mengambang dikolam yang biasanya muncul pada saaat udang berusia 60 hari keatas.
Udangnya sendiri terlihat kropos, kurus, dan tidak mau makan.
Dampak Berak Putih
Akibatnya nafsu makan menurun serta terjadi kematian hingga 60%. Udang yang terserang WFD hepatopankeas yang berwarna putih dan lembek dan ditemukan parasit gregarin pada saluran pencernaan. WFD rata-rata muncul pada saat udang berusia 60 hari keatas.
Adanya penurunan SR karena udang yang terserang WFD tidak bertumbuh dan keropos sehingga mengurangi bobot.
Cara Mencegah Berak Putih
Perhatikan lingkungan sekitar perairan dan kualitas air seperti pH, suhu, salinitas, alkalinita, supply aerator, dll.
Pencegahan penyakit ini tergantung pengolaan lingkungan.
Ketika hujan deras, pada waktu subuh tambak diberi kapur dolomit.
Dengan aplikasi pupuk tambak dari Nasa sebelum dan saat budidaya berlangsung.
Pada saat persiapan kolam sebelum isi air
Aplikasi pupuk tambak Nasa yang pertama dilakukan didasar tambak pada saat pengeringan setelah dipanen. Aplikasinya dengan cara ditaburkan kedasar tambak secara merata, atau bisa dilarutkan dulu baru kemudian disiramkan merata kedasar tambak/kolam.
Aplikasi pupuk tambak TON Nasa dilakukan sebelum dilakukannya pengapuran. Sebelum dilakukan pengapuran dengan kapur dolomit harus diaplikasikan pupuk tambak TON Nasa. Takaran pemakaian kapur dolomit adalah 1 ton/hektar (100kg per 1000 m2) atau disesuaikan dengan pH aktual, kemudian kolam dbiarkan antara 2 sampai 3 hari.
Setelah itu diisi dengan air hingga setinggi 20cm, setelah memasukan air, siram-siramkan secara merat 1 kg TON + 1 liter TANGGUH PROBIOTIK/TAPRO didalam tambak dan biarkan kurang lebih selama 3 hari agar TON dapat bekerja, baru kemudian air dimasukan hingga kedalaman 100 sampai 120 cm.
Selama budidaya berlangsung :
Dosis : TON 500 gram (2botol) + 0,5 liter TANGGUH PROBIOTIK/TAPRO tiap kali aplikasi larutkan dengan air secukupnya siramkan merata keair tambak/kolam.
Selama budidaya berlangsung, pemberian pupuk tambak Nasa ini juga harus dilakukan secara periodic (rutin) kedalam air kolam/tambak bersamaan dengan TANGGUH PROBIOTIK/TAPRO.
TON dan TANGGUH PROBIOTIK/TAPRO disiramkan kedalam air kolam/tambak setiap 15 sampai 20 hari sekali.
Cara Mengendalikan Berak Putih Pada Udang Dengan Produk Nasa
Aplikasikan TON Nasa 1 kg & TAPRO/TANGGUH PROBIOTIK 4 liter.
Cara Aplikasinya :
- 1 kg TON + 4 liter TANGGUH PROBIOTIK/TAPRO campurkan, sebar merata ke kolam tambak.
ORDER/KONSULTASI TAMBAK NASA HUBUNGI
TELFON/WA 085227710992 HADI YANTO NASA
0 Response to "Cara Mengendalikan Berak Putih Pada Udang"
Posting Komentar