Cara Meningkatkan Produktivitas Kelapa Sawit
Sawit sebuah harapan dan realitas dari salah satu produk perkebunan di negara ini. Luas perkembangan lahan sawit terus bertambah di era 80-90 an dengan pembukaan lahan-lahan baru berjuta hektar di Sumatra, Kalimantan, dan Papua, sementara target untuk merajai produksi dunia tak kunjung terbukti, bahkan bencana ekologi yang datang akibat pembukaan hutan areal-areal pembukaan hutan untuk areal-areal tersebut.
Lalu tidak adakah cara lain selain membuka hutan dan menambah luasan tanaman ini?
Data Dirijen pertanian menunjukkan bahwa produksi aktual tanaman sawit ini masih jauh dari potensi yang seharusnya bisa dicapai. Produktivitas per hektar aktual baru mencapai angka 1200 kg/ha/thn., dari potensi 2000 kg, sehingga masih ada angka 800 kg sebagai " cadangan atau bisa dikatakan losses produksi" yang tidak kita manfaatkan.
Angka itu akan sangat besar bahkan mampu mengalahkan jumlah produksi negara lain jika itu mampu kita ambil dari sekian ratus ribu hektar areal kelapa sawit kita baik perkebunan rakyat maupun BUMN dan PMA.
Lalu apa dan bagaimana kita memulai langkah untuk mendapatkan kembali cadangan atau kehilangan tersebut..?
Memulai menanam dengan jenis atau varietas bibit bersertifikat dari produsen bibit yang telah diakui mutunya.
Lakukan perawatan tanaman dengan sanitasi / Pruning 9 bulan sekali (periodik), Pruning selektif (untuk TBM) dan Kastrasi untuk TBM 3, agar mendapatkan tanaman muda yang baik.
Panen dengan bersih (pengutipan Brondolan) dan jangan sampai pelepah sengkleh ataupun membentuk "gantungan baju", yang dapat mengakibatkan brondolan tersembunyi diketiak daun dan tumbuh menjadi kenthosan (gulma).
Pengendalian hama dan penyakit.
Banyak perusahaan yang telah mengunakan musuh alami untuk pengendalian hama tikus, yaitu dengan menggunakan species burung hantu (Tito Alba)
Pemupukan. Antara lain memberikan pupuk seimbang baik mikro maupun makro, dengan jenis, dosis, sasaran, waktu dan macam pupuk, sehingga terpenuhi kebutuhan unsur hara tanaman.
Khusus untuk pemupukan dengan Teknologi Organik NASA yaitu POC NASA, HORMONIK, SUPERNASA dan POWERNUTRITION terbukti telah mampu meningkatkan produksi hingga 40-60% hampir di semua tanaman budidaya, sehingga prospek meningkatkan produktivitas pertanian kita hingga mencapai angka potensi yang sesungguhnya.
CARA PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK NASA UNTUK KELAPA SAWIT :
A. Pembibitan
- POC NASA 5 tutup + HORMONIK 1 tutup, air pertengki semprot. Semprotkan kebagian atas tanaman. Interval 15-30 hari sekali. Waktu aplikasi pagi hari.
- SUPERNASA Larutkan 1 sdm per 10 liter air. Siramkan pada media bibit. Interval 3 bulan sekali. Aplikasi pertama saat perseiapan media untuk kecambah dan aplikasi berikutnya kocorkan ke polibag tiap 3 bulan sekali.
B. TBM (Tanaman Belum Menghasilkan)
1.
2. Umur 1-2 tahun
- POC NASA 5tutup + HORMONIK 1 tutup pertengki semprot/15 liter air. Semprotkan, interval 1 bulan sekali.
- SUPERNASA 250 grm untuk 50 pokok. Bisa ditaburkan kepiringan atau dikocorkan, bisa bersamaan dengan pupuk tunggal atau majemuk. Interval 3-4 bulan sekali.
3. Umur 2-3 tahun
- SUPERNASA 250 grm untuk 10-15 pokok, kocorkan atau tabur kepiringan. Bisa ditaburkan atau dikocorkan bersamaan dengan pupuk tunggal atau majemuk, cukup 2 kali aplikasi. Interval 4bulan sekali.
- POWERNUTRITION 250 grm untuk 10-15 pokok, bisa dikocorkan atau ditaburkan bersamaan dengan pupuk tunggal atau majemuk. Interval 4-6 bulan sekali.
C. TM (Tanaman Menghasilkan)
- POWERNUTRITION 3 kg + SUPERNASA GRANULE 5 zak / 50 kg perhektar, bisa ditaburkan atau dikocorkan bersamaan dengan pupuk tunggal atau majemuk. Interval 4-6 bulan sekali.
KONSULTASI / ORDER PUPUK NASA HUBUNGI
HADI YANTO NASA
HP/WA 0852 2771 0992
0 Response to "Cara Meningkatkan Produktivitas Kelapa Sawit"
Posting Komentar